Translate

Selasa, 21 April 2015

Pameran Kelapa Sawit International INPALME Digelar di Medan 23-25 April 2015

Share on facebookShare on twitterShare on emailShare on pinterest_shareMore Sh



MEDAN, TRANSPARANSY.COM | 
Perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara yang begitu luas, menjadikan daerah ini sebagai Perintis industri kelapa sawit di Indonesia.
Kenyataan ini membuat PT International Network sebagai media kelapa sawit terintegrasi menyelenggarakan International Palm Oil Exhibition (INPALME) dan seminar kelapa sawit untuk kedua kalinya di Kota Medan.
Acara ini sendiri akan diadakan pada 23-25 April 2015 di Medan International Convention Center (MICC) Jalan Gagak Hitam No 1 Ring Road Medan.
Ketua Panita INPALME, Yanto Sutioso, mengaku pihaknya adalah salah satu pelaku bisnis yang tergabung dalam industri kelapa sawit global.
“Akan ada tiga acara yang akan kita lakukan yakni pameran, seminar dan networking,” katanya, Senin (20/4/2015).
Sutioso menilai, pameran kelapa sawit internasional kedua ini dipastikan akan mengalami peningkatan dari jumlah peserta pameran tahun lalu.
“Pameran kali ini dihadiri 67 perusahaan yang berasal dari lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, China dan India dan 91 stand ” jelasnya.
Diterangkannya, produk-produk yang dipamerkan adalah produk kelapa sawit dari hulu sampai hilir seperti pupuk, pestisida, alat panen, mesin-mesin kelapa sawit, pompa dan alat-alat safety di perkebunan maupun pabrik, juga generator.
“Untuk di hilir ada penyulingan, oleochemical, dan biodiesel,” tukas Sutioso.
Ia menambahkan, pameran dan seminar ini nantinya akan dihadiri Dirjen Industri Agro dari Kementerian Perindustrian – Panggah Susanto, Gubsu – Gatot Pujo Nugroho, Kapoldasu – Irjen Eko Hadi Sutedjo, Ketua Kadin Medan – Rudy Zulham Hasibuan, Baskara Liga sebagai pelopor dari Asosiasi Planter Indonesia, dan H Anizar Simanjuntak – Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
INPALME 2015 sendiri ditargetkan akan dihadiri 3000-5000 pengunjung. Founder PT International Network – Pindi Kisata, menyebutkan dirinya memiliki keyakinan bahwa kelapa sawit fungsi besar untuk menjaga ketahanan pangan.
“Sebagaimana Kita ketahui Indonesia adalah nomor satu terluas perkebunan kelapa sawit. Jadi Indonesia hanya punya kebun saja, tapi tak mampu mengelola event-event internasional. Kita harus mampu dengan bekerja keras,” kata Pindi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar