TERIMA AUDIENSI: Wakil Ketua Komisi C Godfried Effendi Lubis didampingi anggota komisi Kuat Surbakti, Hendra DS dan T Eswin menerima audiensi Panitia Medan Internasional Coffee Festival (MICF) 2015 di ruang komisi, Rabu (25/3).
Medan, (Transparansy.com).
Sumatera Utara rasanya sudah pantas memiliki ikon kuliner guna menggairahkan pariwisata di daerah ini khususnya Kota Medan.
Sumatera Utara rasanya sudah pantas memiliki ikon kuliner guna menggairahkan pariwisata di daerah ini khususnya Kota Medan.
Kalau Malaysia bisa terkenal dengan teh tariknya, Sumut juga dulu sudah Terkenal dengan kopinya yakni Kopi Lintong yang saat ini sangat dikenal di manca negara.
Kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan Godfried Effendi Lubis bersama anggota komisi C, Kuat Surbakti, T Eswin dan Hendra DS saat menerima audiensi Panitia Medan International Coffee Festival (MICF) 2015 yang dipimpin Detta Sembiring didampingi Aziza Fazira dan temannya di ruang komisi, Rabu (25/3).
Godfried mengatakan sangat mengapresiasi acara ini yang bila dikemas dengan baik bisa menambah gairah pariwisata di daerah ini.Sehingga diharapkan memunculkan kuliner yang menjadi ikon daerah ini .
misi C Kuat Surbakti mengigatkan kepada panitia agar juga beraudiensi dengan Dinas Pariwisata Medan, sehingga kegiatan ini, bisa masuk dalam kalender agenda dinas tersebut.
Dalam kesempatan itu Panitia MICF 2015 Detta Sembiring menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan dan antusias anggota DPRD Medan khususnya Komisi C mendukung kegiatan ini.
Keunggulan Kopi Sumut
“Banyak kabupaten memiliki kopi unggulan dari daerah masing-masing seperti Kopi Silimakuta, Janji Maria, Dolog Sanggul, Karo yang sudah tersohor dan diakui dunia industri kopi, baik karakter rasa dan ciri khasnya. Tetapi, sangat disayangkan hanya diketahui oleh kalangan tertentu ,Sumatera tidak boleh lagi kecolongan terhadap keunggulan itu ” ucap Aziza Fazira, yang juga Deputi Director PT.Mulki Abadi Management, Sumatera
Anak-anak muda Sumatera Utara, terutama Kota Medan, diharapkan merebut hal tersebut melalui Festival Kopi.
“Kita harus rebut ‘hati’nya kembali melalui Festival Kopi sebab ini adalah hak masyarakat untuk tahu bahwa ada kopi unggulan yang banyak dinikmati di kafe-kafe terkenal. Untuk itu, tahun ini, Medan dijadikan lokasi yang tepat untuk Festival Kopi,” tuturnya.
“Panitia PT. MAM serta Dinas Pariwisata memilih lokasi yang lebih besar yakni Lapangan Merdeka Medan agar festival kopi kali ini lebih dinikmati masyarakat luas. Lokasi esplanade (lapangan terbuka dekat balai kota) sengaja dipilih agar dapat mengajak masyarakat mengingat kembali sejarah Lapangan Merdeka dan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau tempat warga bebas melakukan aktivitas olahraga dan seni,” sebutnya.
. “Lokasi lebih luas akan banyak menampung peserta dari berbagai daerah di Indonesia penghasil kopi. Terutama, kabupaten-kabupaten di Sumatera Utara dengan kopi unggulannya sejak zaman Belanda dan sudah diakui dunia, misalnya, Kopi Sidikalang. Kopi ini nyaris tidak terdengar lagi di masyarakat padahal dulunya dianggap sebagai ikon oleh-oleh dan pariwisata Kota Medan, Sumatera Utara,” tambahnya.
Detta Sembiring, menambahkan, banyak hal menarik yang ditampilkan saat festival, selain kopi,
Saat Festival Kopi nanti juga diadakan pemutaran film indie, penampilan Tari Saman dari Gayo, pameran dan kompetisi fotografi serta band indie berbagai komunitas.
" Sayang bila melewatkan festival yang diselenggarakan setahun sekali selama 3 hari berturut-turut tanggal 8-10 Mei di Lapangan Merdeka dengan mengundang beberapa penampilan konjen asing di Medan. Bila ingin turut meramaikan event ini, panitia memberikan harga khusus untuk booth pameran kopi maupun makanan minuman (cafe area),” jelas Detta mengakhiri pembicaraan.
" AYOOO... HADIRIII, FESTIVAL MINUM KOPI TERBESAR DI MEDAN TAHUN INIII...!!! "