Translate

Selasa, 21 April 2015

Jaga Kualitas Air, PDAM Tirtanadi Cuci Pipa Transmisi


TRANSPARANSY.com, MEDAN -

 Setelah melakukan pencucian Reservoir Gaperta, PDAM Tirtanadi akan kembali melakukan pencucian pipa transmisi diameter 600 mm jalur Q6 IPA Sunggal. Hal ini dikatakan Kepala Divisi Public Relations PDAM Tirtanadi, Irsan Effendi, Senin (20/4/2015).

Ia mengatakan pipa transmisi diameter 600 mm yang akan di cuci ini merupakan pipa transmisi baru yang merupakan bagian dari pembangunan IPA Sunggal dimana penggabungannya dengan pipa eksisting telah dikerjakan pada Jumat (27/3/2015) beberapa waktu lalu.Pipa transmisi baru diameter 600 mm itu, katanya, sebelum dioperasikan PDAM Tirtanadi melakukan pencucian agar nantinya air yang didistribusikan dapat terjaga sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Pencucian pipa transmisi diameter 600 mm jalur Q6 IPA Sunggal akan dilaksanakan pada Rabu (22/4/2015) malam sekitar pukul 20.00 WIB dan diperkirakan akan selesai, Kamis (23/4/2015) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.

Selama pelaksanaan pekerjaan pencucian pipa transmisi diamter 600 mm tersebut, akunya, kapasitas produksi IPA Sunggal akan diturunkan dari normalnya 2.270 l/d menjadi 2.070 l/d sehingga beberapa wilayah pelayanan mengalami gangguan baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinutas.

Ditanya mengenai wilayah mana yang mengalami gangguan selama pelaksanaan pengerjaan tersebut, Irsan mengatakan wilayah yang mengalami gangguan, Jalan Pasar II Pertambangan, Jalan Bunga Cempaka I Setiabudi, Jalan Jamin Ginting Pasar I, Komplek Tasbih 1 - Tasbih 2, Jalan Flamboyan Raya dan Jalan Bunga Raya.

"Air bisa digunakan setelah jam 3 pagi di hari Kamis. Namun karena baru diperbaiki, masyarakat pelanggan Tirtanadi harap bersabar, karena pengisian pipa dan pemerataan tekanan dalam pipa tersebut memerlukan waktu yang lumayan lama. Sehingga pendistribusian air kepada pelanggan khususnya di wilayah tersebut diperkirakan baru normal di hari Jumat (24/4/2015).

"Mutu Pendidikan Madrasah Meningkat di Bawah Naungan Kemenag "

Tohar Banyoangin, Kakanwil Kemenag Sumut



WOL Photo

MEDAN, TRANSPARANSY.COM 

Mutu layanan pendidikan semakin meningkat di bawah naungan Kementerian Agama. Salah satu indikator peningkatan layanan pendidikan tersebut dilihat dengan semakin banyaknya Madrasah yang mendapatakan akreditasi A.

“Sebelum bermitra dengan USAID PRIROITAS, umumnya Madrasah kita hanya mendapatkan akreditasi C. 

Tapi sekarang sudah bisa setara dengan sekolah negeri,” tutur Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Utara Tohar Banyoangin, Senin (13/4).

Di hadapan peserta Training of Trainers Praktik Yang Baik Modul II, Tohar Banyoangin mengatakan, USAID PRIORITAS berhasil meningkatkan kapasitas kepala Madrasah, khususnya dalam mengelola Madrasah. 

Materi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dikembangkan USIAD PRIORITAS, dinilai efektif menjadikan Madrasah lebih akuntabel, transparan dan partisipatif. 

Kepala-kepala Madrasah telah menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang lebih baik dalam merencanakan dan melaksanakan program sekolah.
“Saya optimis pendidikan di Madrasah akan lebih baik di masa depan,” tegas Tohar.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Agus Marwan mengatakan, Madrasah mitra USAID PRIRORITAS lebih cepat perkembangan positifnya dibandingkan sekolah-sekolah negeri dan swasta. 

Sejumlah ahli pendidikan dari dalam dan luar negeri yang melakukan penelitian juga mengungkapkan hal yang sama.

“Tim evaluasi dari Amerika Serikat yang beberapa waktu lalu melakukan penelitian di Sumatera Utara, juga menemukan bahwa perkembangan Madrasah jauh lebih mengesankan ketimbang sekolah umum,” terangnya.

Agus Marwan menyebutkan kepemimpinan adalah faktor penting penggerak perubahan di Madrasah. Semua pemangku kepentingan di Kementerian Agama memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan mutu madrasah. Komitmen ini terus menjalar sampai ke guru, pengawas dan kepala madrasah. Hal ini yang membuat semua pihak mengerjakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab.


Pameran Kelapa Sawit International INPALME Digelar di Medan 23-25 April 2015

Share on facebookShare on twitterShare on emailShare on pinterest_shareMore Sh



MEDAN, TRANSPARANSY.COM | 
Perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara yang begitu luas, menjadikan daerah ini sebagai Perintis industri kelapa sawit di Indonesia.
Kenyataan ini membuat PT International Network sebagai media kelapa sawit terintegrasi menyelenggarakan International Palm Oil Exhibition (INPALME) dan seminar kelapa sawit untuk kedua kalinya di Kota Medan.
Acara ini sendiri akan diadakan pada 23-25 April 2015 di Medan International Convention Center (MICC) Jalan Gagak Hitam No 1 Ring Road Medan.
Ketua Panita INPALME, Yanto Sutioso, mengaku pihaknya adalah salah satu pelaku bisnis yang tergabung dalam industri kelapa sawit global.
“Akan ada tiga acara yang akan kita lakukan yakni pameran, seminar dan networking,” katanya, Senin (20/4/2015).
Sutioso menilai, pameran kelapa sawit internasional kedua ini dipastikan akan mengalami peningkatan dari jumlah peserta pameran tahun lalu.
“Pameran kali ini dihadiri 67 perusahaan yang berasal dari lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, China dan India dan 91 stand ” jelasnya.
Diterangkannya, produk-produk yang dipamerkan adalah produk kelapa sawit dari hulu sampai hilir seperti pupuk, pestisida, alat panen, mesin-mesin kelapa sawit, pompa dan alat-alat safety di perkebunan maupun pabrik, juga generator.
“Untuk di hilir ada penyulingan, oleochemical, dan biodiesel,” tukas Sutioso.
Ia menambahkan, pameran dan seminar ini nantinya akan dihadiri Dirjen Industri Agro dari Kementerian Perindustrian – Panggah Susanto, Gubsu – Gatot Pujo Nugroho, Kapoldasu – Irjen Eko Hadi Sutedjo, Ketua Kadin Medan – Rudy Zulham Hasibuan, Baskara Liga sebagai pelopor dari Asosiasi Planter Indonesia, dan H Anizar Simanjuntak – Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
INPALME 2015 sendiri ditargetkan akan dihadiri 3000-5000 pengunjung. Founder PT International Network – Pindi Kisata, menyebutkan dirinya memiliki keyakinan bahwa kelapa sawit fungsi besar untuk menjaga ketahanan pangan.
“Sebagaimana Kita ketahui Indonesia adalah nomor satu terluas perkebunan kelapa sawit. Jadi Indonesia hanya punya kebun saja, tapi tak mampu mengelola event-event internasional. Kita harus mampu dengan bekerja keras,” kata Pindi.