Translate

Minggu, 03 Mei 2015


Insinyur yg Rela Pulang Kampung Jadi Petani Sukses



TRANSPARANSY.COM
Siapa sangka sosok seorang pria yang turun ke pematang sawah, berbecek-becekan dan bersimbah lumpur adalah sarjana pertanian, kebanyakan orang akan mengira pria itu adalah petani tulen.
Saking cintanya dengan dunia pertanian, putra asli Purbalingga ini setelah lulus dari (Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1995, ia pulang ke kampungnya dan bertekad memajukan pertanian dan meningkatkan derajat petani di tanah nenek moyangnya.

Wajar saja, Saein sering mendapat cemoohan dari masyarakat sekitar.
Pada masa-masa awal menekuni profesi sebagai petani hingga lima tahun lamanya, sering mendapatkan cemooh dan cibiran dari masyarakat sekitar.

Ungkapan dan pertanyaan yang bernada sinis sudah menjadi menu sehari-hari baginya. Mereka menganggap aneh ada sarjana dari perguruan tinggi terkemuka mau menempuh hidup di desa sebagai petani gurem.

“Kalau mau jadi petani, kan tidak perlu kuliah. Sayang banget gelar sarjana dan ijasah yang kamu dapat,” begitu sebagian ungkapan yang sering diterima pada waktu itu.

Satu hal yang sangat disayangkan, orang-orang yang sering mencemooh dan menyampaikan ungkapan bernada sinis justru adalah orang-orang yang berpendidikan dan cukup terpandang.

Sebagian besar warga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya memang masih menilai kesuksesan seseorang berdasarkan pangkat, jabatan, dan harta.

“Saya hanya berdo’รก agar suatu saat mereka bisa menyadari bahwa keputusan yang saya ambil dan tindakan yang saya tempuh adalah benar. Saya menyikapi semua hal itu dengan tenang.

Di sisi lain, saya juga sangat bersyukur, karena keputusan saya dalam bertani mendapat dukungan penuh dari keluarga,” urai bapak dua anak ini.

Memang tak banyak mahasiswa yang setelah sukses meraih gelar sarjana bersedia kembali pulang untuk membangun kampung halamannya.
Namun, Saein adalah satu di antaranya. Ia memobilisasi para petani untuk kembali ke pertanian organik yang ramah lingkungan.

“Ayah saya dan keluarga saya semuanya petani. Saya tahu suka duka hidup sebagai petani. Berbekal ilmu dari kuliah di IPB, dan pengalaman meneliti, akhirnya saya bertekad bulat pulang kampung. Itu terjadi tahun 1998,” ujar putra asli Bukateja, Purbalingga.

Begitu tamat dari IPB Bogor tahun 1995, ia bekerja sebagai peneliti di Balai Penelitian Padi Sukamandi, Bogor dengan status honorer.

Merasa bukan dunianya berkutat di laboratorium penelitian, akhirnya ia hanya bertahan setengah tahun, lalu menyatakan ke luar.

Selanjutnya ia pindah kerja sebagai tenaga lapangan di proyek Pengendalian Hama Terpadu (PHT) IPB.

Di tempat kerja terakhir itu, hanya bertahan dua tahun. 

Panggilan hatinya berkata, ingin pulang kampung, membangun bidang pertanian di desanya, Bukateja.

Berbekal sawah warisan dari orang tuanya seluas 0,8 hektar yang berada di Dusun Bukateja Kulon dan Gual Lele Desa Bukateja, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Saein hidup sebagai petani. Namun bukan sembarang petani biasa yang ia lakoni.

Tak bergantung pada bantuan pemerintah atau asing, ia merogoh koceknya sendiri yang ia sisihkan dari hasil tak seberapa sebagai petani untuk riset pupuk dan pestisida organik, serta bibit padi.

Bagi Saein, segala karya dan temuannya dicurahkan sepenuhnya untuk para petani di kampungnya. Saein berupaya mengembangkan pertanian ramah lingkungan, dengan membuat pupuk dan pestisida organik.

Perlahan namun pasti, ratusan petani di Bukateja kini banyak yang meniru langkah pria ini. Saein juga tak mengenal lelah untuk melakukan serangkaian penelitian di lapangan.
Yakni melakukan penyilangan beragam varietas padi unggulan yang menghasilkan 10 varietas padi baru.

Salah satunya diberi nama “Mutiara“, hasil persilangan padi Wulung dan Pandanwangi.
Diberi nama “Mutiara”, karena bentuk berasnya bulan lonjong seperti mutiara, dan warnanya mengkilat.

Varietas “Mutiara” temuan Saein ini memiliki sejumlah keunggulan. 

Yakni sangat hemat pupuk, tahan penyakit busuk daun, produksinya tinggi (rata-rata 6,7 ton per hektar dan produksi tertinggi 8,4 ton/hektar), butiran beras tidak mufah patah, tahan wereng, rasa nasinya pulen, dan rendemannya tinggi.

Untuk tingkat rendeman tinggi ini, jika diselep di mesin penggilingan padi, gabah 1 kwintal dari varietas padi “Mutiara” bisa menghasilkan 65-67 kg.

Tanpa bermaksud mengkomersialkan diri, dan tetap mengedepankan aspek sosial, bibit padi varetas “Mutiara” itu kini juga dijual di rumah Saein di Jl. Kecombron No. 2 RT/RW 02/VI Desa Bukateja, Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Ia jual per kg seharga Rp 7000,-.

Sistem penjualannya secara gethok tular — dari mulut ke mulut. 

Mengingat Saein juga sering diundang untuk menularkan kepiawaiannya itu hingga ke berbagai kota seperti di Jogja, Jabar dan Jatim, maka varietas padi Mutiara itu pun kian dikenal.

Sayangnya, varietas padi itu belum bersertfikat.

Pria peraih penghargaan “Kehati Awards” tahun 2009 untuk Kategori Cipta Lestari Kehati mengaku, kendala biaya dan birokrasi yang menjadikan ia belum mengurus sertifikat untuk padi temuannya itu.

Sejumlah petani mengakui, berkat kiprah Saein, ratusan petani di Bukateja kini bisa merasakan manfaatnya.

Para petani pun tak segan menyediakan lahan uji coba secara gotong royong. Untuk Saein sendiri, dari 0,8 hektar lahan miliknya, sekitar 20 ubin digunakan untuk riset dan penelitian.

“Dari apa yang sudah saya lakukan, saya melihat kini kehidupan petani di lingkungan saya sudah terlihat lebih sejahtera, seiring makin berkurangnya ketergantungan mereka terhadap benih padi dan pupuk yang terus melambung mahal,” ujarnya.

Saein memang sosok petani intelek yang tak kenal lelah.

Ia yang belakangan tinggal di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, istrinya Sri Lestari asli Desa Penaruban, setiap hari harus bolak-balik sejauh kurang lebih 30 km pulang pergi, demi untuk memajukan pertanian di wilayah Kecamatan Bukateja dan sekitarnya. Ia pun terus melakukan riset dan penelitian.

Bukan untuk mencari pengakuan diri, tapi semata-mata untuk kemandirian para petani di sekelilingnya.

“Jalani hidup apa adanya. Hidup itu ibadah. Saya ingin mengamalkan ilmu itu sebagai ibadah, demi memajukan nasib petani di lingkungan saya,” ujar peraih penghargaan Liputan 6 Awards – SCTV tahun 2011 untuk kategori “Inovasi”.

Saein juga memiliki kesenangan bila saat mendapatkan hasil panen yang bagus. Selain itu juga apabila bisa membantu sesama petani dalam mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi. 

Apabila rekomendasi atau anjuran yang diberikan ternyata dijalankan oleh petani dan terbukti membuahkan hasil, maka hal itu menjadi kepuasan tersendiri.

BIODATA
 
Nama Lengkap : Saein
Tempat / Tanggal Lahir : Purbalingga, 27 Juni 1970
Alamat rumah : Pernadiwirya, RT 02 / RW VI, Desa Penaruban
Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga. Kode Pos : 53391
Jl. Kecombron No.2, RT 02 / RW VI, Ds. / Kec. Bukateja, Kab. Purbalingga.
Keluarga*):
Istri Sri Lestari Guru PAUD
Anak ke-1 Mufidatul Khoiriyah / Ufi (P) : 5 thn
Anak ke-2 Arifah Misna Sofiyani / Sofi (P) : 2 thn
Pendidikan:
Dari tahun 1977 s/d tahun 1984 SD Negeri 5 Bukateja
Dari tahun 1984 s/d tahun 1987 SMP Negeri 1 Bukateja
Dari tahun 1987 s/d tahun 1990 SMA Negeri 1 Purbalingga
Dari tahun 1990 s/d tahun 1995 Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. ( XALL )
Pendaftaran Online SBMPTN  Mulai Dibuka

TRANSPARANSY.COM, MEDAN, 
– Mulai Senin (11/5) pukul 08.00 WIB, Calon Mahasiswa yang ingin masuk PTN sudah bisa mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)  secara online.  Pandaftaran  berlangsung sampai dengan 29 Mei 2015 pukul 22.00 WIB.

” Seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan PTN melalui ujian tertulis secara serentak yang selama ini telah dilakukan menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi peserta, PTN, maupun bagi kepentingan nasional. Bagi peserta, seleksi bersama menguntungkan karena lebih efesien, murah, dan fleksibel. Hal ini dikarenakan adanya mekanisme lintas wilayah, ” ujar Ketua Umum Panitia Pusat SBMPTN Rochmat Wahab melalui Ketua Panitia Lokal (Panlok) Medan USU  Zulkifli Nasution, hari ini.

Selama ini, kata Zulkifli dalam melaksanakan SBMPTN, yaitu seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan, maka pada Tahun 2015 Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) tetap menyelenggarakan SBMPTN, yang dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2013, 2014, dan 2015 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK) dan sederajat, termasuk Paket C.
” Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan reliabilitas dan validitas yang memadai. Soal Ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan dasar yang dapat memperediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang sains dan teknologi (saintek) dan/atau bidang sosial dan humaniora (soshum). Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Seni dan/atau Keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan,”  ungkapnya.
Tujuan pelaksanaan SBMPTN lanjut Zulkifli adalah mencari dan menjaring calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik. Memberi peluang bagi calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu PTN lintas wilayah. Ketentuan Umum, SBMPTN 2015 adalah mekanisme seleksi masuk PTN yang ditetapkan berdasarkan hasil Ujian Tertulis atau kombinasi hasil Ujian Tertulis dan Ujian Keterampilan yang dilaksanakan secara serentak di Seluruh Indonesia.
” Persyaratan Pendaftaran, bagi siswa lulusan tahun 2013 dan 2014 harus sudah memiliki ijazah. Bagi siswa lulusan tahun 2015 telah memiliki Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah, sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan foto terbaru yang bersangkutan dan dibubuhi cap yang sah.
Persyaratan penerimaan di PTN, lulus SBMPTN 2015, memiliki ijazah asli pada pendidikan menengah, memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PTN yang bersangkutan, khusus bagi lulusan sekolah luar negeri non Sekolah Republik Indonesia harus memiliki ijazah yang telah disetarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” kata Zulkifli.
Tata cara pendaftaran lanjutnya, dilakukan secara online yang secara lengkap dapat dilihat pada laman http://pendaftaran.sbmptn.or.id. Tata cara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan dapat diunduh (download) dari laman http://download.sbmptn.or.id.
Jenis ujian terdiri atas, Ujian Tertulis dengan materi antara lain Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) dan beberapa materi lainnya, sedangkan ujian keterampilan diperuntukkan bagi peminat Program Studi bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan.
Kelompok Ujian SBMPTN terbagi menjadi tiga yaitu: Kelompok Ujian Saintek, Kelompok Ujian Soshum, dan Kelompok Ujian Campuran. Setiap peserta dapat mengikuti atau memilih salah satu dari ketiga Kelompok Ujian tersebut.
” Peserta dapat memilih program studi sebanyak-banyaknya tiga program studi dengan ketentuan, jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok saintek, maka peserta harus mengikuti Kelompok Ujian Saintek. Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok soshum, maka peserta harus mengikuti Kelompok Ujian Soshum, demikian juga bila program studi yang dipilih terdiri dari kelompok saintek dan soshum, maka peserta harus mengikuti Kelompok Ujian Campuran. Ketentuan lainnya menyangkut pilihan program studi, dan termasuk informasi tentang program studi dapat dilihat pada laman http://www.sbmptn.or.id.” ungkapnya.

Graha Kirana Mendukung Program Pemerintah Bangun Properti Menengah di Medan




TRANSPARANSY.COM - Medan.

Seiring dengan Program Pemerintah untuk membangun Rumah Murah bagi kalangan Menengah ke Bawah dan tingginya potensi perkembangan bisnis properti di Medan dan sekitarnya, salah satu developer nasional, PT Graha Kirana Development mulai masuk dan menyasar pasar kelas menengah ke bawah mulai tahun ini.

Hal itu juga sebagai komitmen developer dalam mendukung prorgam sejuta rumah murah yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Hal ini dibuktikannya dengan diluncurkannya produk properti terbaru Perumahan Kirana Garden dengan Cluster Gardenia dan Cluster Magnolia dengan harga mulai Rp117 juta.

Proyek tersebut akan menempati lahan seluas 12 hektare sebanyak kurang lebih 1.000 unit rumah dan ruko sekaligus tempat tinggal (RTT).

Perumahan tersebut berada di Medan Johor-Simalingkar dengan kawasan di dua area yaitu Medan dan Deliserdang.

Direktur Utama PT Graha Kirana Development Novi Imelly mengungkapkan,dirinya sangat yakin bahwa kondisi bisnis properti di Kota Medan, khususnya perumahan menengah ke bawah dalam kurun waktu 1 tahun terakhir terus menunjukkan perkembangan.

"Kami yakin dan percaya, serta sangat optimis, peluncuran Cluster Gardenia dan Cluster Magnolia akan dapat menarik minat pasar properti di Kota Medan.

Terbukti permintaan berbagai produk properti yang diluncurkan Kirana Garden baik rumah dan ruko mendapat respon positif dari konsumen," ujarnya saat soft launching perumahan Cluster Gardenia dan Cluster Magnolia, serta peresmian kantor pemasaran Graha Kirana Development di Medan, Sabtu akhir pekan lalu.

Pada tahap awal, Kirana Garden meluncurkan Cluster Gardenia dan Cluster Magnolia yang terdiri dari lebih kurang 200 unit hunian.

Sedangkan dalam keseluruhan tahapan pembangunan, perseroan berencana akan membangun 6 cluster perumahan dan komersial.

Dalam waktu dua minggu, Cluster Gardenia telah habis terjual sebelum soft launching dan Cluster Magnolia telah terjual 60 persen.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan produk properti di Kota Medan memiliki prospek pasar yang baik," ungkapnya.

Untuk lebih menarik konsumen, lanjutnya, dalam peluncuran awal perumahan Kirana garden ini memberikan harga jual yang fantastis dengan harga yang ditawarkan Rp117 juta per unit.

Mendukung program pemerintah sejuta rumah, Kirana Garden menawarkan program FLPP pada cluster 1 untuk tipe 36 dan rumah tipe 36 lux, serta tipe 45 lux pada cluster dua dan selanjutnya.

CEO Kirana Garden, Ida Bagus Ketut Kusumajati mengungkapkan, pihaknya optimistis dalam beberapa waktu ke depan, bisnis properti di Medan, termasuk Deliserdang bakal mengalami perkembangan signifikan. "Kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat," ungkapnya.

Sabtu, 25 April 2015


Hari ini Pkl. 06:53 WIB

Art Entertainment Adakan Color Dance di CDB Polonia


TRANSPARANSY.COM.

Medan - Hari ini Art Entertainment akan mengadakan acara Color Dance yang berjudul "First and The Biggest Event in Indonesia: Medan Color Dance 2015 - No Run, Let's Dance!".

Acara ini dilaksanakan di Central Business District (CBD) Polonia pada Sabtu-Minggu ini, 24-25 Mei 2015.


"Medan Color Dance 2015 adalah persembahan kami untuk seluruh warga kota ini.
Kami yakin penikmat hiburan di Medan membutuhkan sesuatu yang lain," tutur Philip kepada Transparansy.com seusai acara press conference di Kopi Baba Kesawan, Medan, Jumat sore (24/4).

Dijelaskan, Art Entertainment juga ingin memberikan suguhan yang berbeda bagi para penikmat hiburan di Medan. Art Entertainment ingin menjadikan Medan sebagai kota pertama yang mengadakan event Color Dance ini.

Acara ini juga menghadirkan beberapa talent dari kota ini, dan Philip berharap ini bias sebagai cambuk agar anak Medan dapat berinovasi dan mengembangkan diri.

Hari ini juga diadakan Dance Competicion yang menghadirkan 8 DJ dari Medan dan DJ Putri Una dan DJ Syerent Queen dari Jakarta.

Ditambah acara Mega Flash Mob yang akan di instrukturi Penari asal Brazil, Alex Morales.
Mega Flash mob ini akan berkolaborasi dengan DJ Lokal Eka Wangsa nantinya.

( Reportase by XALL )

Selasa, 21 April 2015

UHKBPN Adakan Dana Abadi Beasiswa untuk Doktor

Share on facebookShare on twitterShare on googleShare on favoritesShare on printShare on emailMore Sharing Services
Angakt Tangan Dari kiri ke kanan, Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut Prof Dr Dian Armanto MSc, Ketua Ikatan Alumni UHKBPN Tongarodjo Angkasa SE, Rektor UHKBPN Medan Dr Ir Sabam Malau, Ompui Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata MA, Ketua Yayasan UHKBPN Medan Ir Nurdin Tampubolon, angkat tangan usai wisuda, Sabtu (18/4). (medanbisnis/ist)
TRANSPARANSY.COM - Medan. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Dr Yasonna H Laoly SH MSc mendukung program dana abadi beasiswa doktor (DABD) dan dana abadi beasiswa mahasiswa (DABM). Beasiswa tersebut sebuah program yang sangat strategis, visioner dan jitu untuk mengangkat UHKBPN sebagai salah satu universitas terkemuka di dunia.
Hal itu diungkapkan Yasonna H Laoly yang juga dosen tetap Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan (UHKBPN) dan mantan dekan Fakultas Hukum UHKBPN Medan di Gedung Selecta, Sabtu (18/4), pada acara wisuda UHKBPN Medan.

Yasona Laoly didaulat memberikan orasi ilmiah dalam acara wisuda tersebut dengan judul "Politik Legislasi Berdasarkan Pancasila Sebagai Cita Hukum Indonesia". Dikatakan, saat ini politik legislasi harus diarahkan untuk membangun cita hukum Indonesia atas dasar ideologi Pancasila. Dengan demikian, pembangunan bangsa bisa berjalan dengan baik.

Yasonna H Laoly sangat kagum dengan apa yang jadi visi dan misi Rektor UHKBPN Medan dengan menargetkan program 100 doktor dan juga punya konsep untuk membangun UHKBPN Medan dengan membuat DABD di UHKBPN Medan. "Jangan pernah bosan memanggil saya untuk tetap memberikan orasi ilmiah di UHKBPN," katanya. Sebelum pamitan, bahkan dalam launching DABD ini Yasonna H Laoly memberikan sumbangan secara spontan Rp 100 juta sebagai dana awal.

Dalam acara wisuda Diploma, Sarjana dan Pascasarjana ini dengan jumlah wisudawan 586 orang itu, Rektor UHKBPN Dr Ir Sabam Malau berpesan, semua wisudawan tetap menjaga almamater, mengamalkan ilmunya untuk bangsa dan negara dan menjadi manusia yang punya mental wirausaha. Sabam menekankan ke depan dosen yang diterima di UHKBPN Medan haruslah yang bergelar S3 dari universitas terkemuka di negara ini dan luar negeri.

Kordinator Kopertis Wilayah I Sumut Prof Dr Dian Armanto mengungkapkan rasa kagumnya kepada UHKBPN yang punya DABD sebagai sesuatu yang sangat visioner.

Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata berpesan kepada semua wisudawan untuk mengamalkan ilmunya dan diharapkan menjadi garam dan terang yang membawa damai, kemajuan bagi bangsa ini. Diharapkan UHKBPN bisa memajukan bangsa ini dengan layanan pendidikan yang bermutu.

Ketua Yayasan UHKBPN Ir Nurdin Tampubolon mengatakan segenap yayasan akan terus berjuang untuk memajukan UHKBPN sebagai aset bangsa yang sangat berharga. "Apa yang jadi visi dan misi rektor akan kami dukung untuk menjadikan UHKBPN sebagai universitas kelas dunia," tegas anggota DPR RI ini. ( XALL / Rel)
2
. 21/03/2015 
Gelar Program Tanda Funtastrip
OCBC NISP Medan Targetkan DPK Rp 3,2 Triliun Tahun Ini
TRANSPARANSY.COMMedan.

NISP Medan menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini mencapai Rp 3,2 triliun.
Consumer & Secured Loan Distribution Head OCBC NISP Medan Meri Suriani mencetuskan hal tersebut saat peluncuran program Tanda Funtastrip di Kantor Bank OCBC NISP Medan, Senin (20/4).

Pprogram Tanda Funtastrip yang diadakan Bank OCBC secara nasional tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk peningkatan penghimpunan DPK di Medan.

"Melalui program tanda Funstastrip ini kami ingin mendorong pertumbuhan DPK maupun pertumbuhan nasabah baru bagi Bank OCBC NISP," ungkapnya.

"Medan dengan 11 cabang yang ada saat ini, berupaya meraih minimal 10% dari jumlah target perolehan dana tabungan sebesar Rp 1 triliun", ujar Meri yang didampingi Branch Cluster Head Medan Budi Candra dan Tony, serta Emerging Affluent Marketing Head Consumer Strategy & Marketing Nani Yunita.

Program yang digelar 15 April hingga 30 September 2015 ini menawarkan grand prize berupa paket liburan gratis ke Paris bagi 10 nasabah dan keluarganya.
Selain itu untuk kategori super prize, ada puluhan gadget iPhone.

Program Tanda Funtastrip ini dapat diikuti nasabah Tabungan Tanda 360, Tanda Valas USD, Tanda Premium dan MMBC (Co-Brand) yang memiliki saldo harian rata-rata Rp10 juta.

"Kami berkomitmen untuk menjadi "Your Partner for Life" bagi para nasabah, dan berusaha  mewujudkan keinginan nasabah dari sisi life style-nya," tutupnya.